Maksud Dari Potensi Diri ?

Perlu temen-temen ketahui sudah ratusan tahun manusia dinasehati agar menjadi diri sendiri atau be yourself.
Namun, sampai saat ini istilah ‘menemukan diri sendiri’ masih saja menjadi misteri
sehingga nasehat di atas seakan hanya mimpi saja. Kalau saja kita bisa mengetahui
siapa diri kita dan untuk apa kita diciptakan, maka disanalah kita akan menemukan
jalan kesuksesan kita yang sebenarnya.
Sesungguhnya setiap perancang (pencipta) memiliki maksud (purpose) dan tujuan ketika
merancang atau menciptakannya. Kita bisa mengetahui maksud dan tujuan dari perancang
(pencipta) dengan melihat hasil rancangan atau produk ciptaannya. Misalnya rancangan
sebuah mobil, bila kita melihat suatu mobil dengan kursi sebanyak 40 buah, maka kita tahu
bahwa maksud perancangnya adalah membuat mobil untuk mengangkut banyak penumpang.
Bila kita lihat rancangan mobil menggunakan bak di belakangnya, maka kita menyebutnya
untuk alat angkut barang.
Bagaimana dengan penciptaan manusia? Seperti halnya mobil dibuat untuk mengangkut
benda dari satu tempat ke tempat lain, maka manusia diciptakan untuk memberi manfaat
atau kontribusi bagi lingkungan atau orang lain. Manusia juga diciptakan dengan rancangan
atau fitur yang berbeda-beda. Tuhan pasti memiliki maksud dan tujuan tertentu dengan
menciptakan manusia dengan bentuk dan rupa yang berbeda-beda. Bahkan dalam ukuran
jumlah bisa dengan bilangan tak terhingga, sepanjang jumlah manusia yang pernah hidup di
muka bumi.
Manusia memang sangat unik, tidak ada duanya karena walaupun sudah milyaran manusia
diciptakan di dunia, tidak ada satupun yang sama walau kembar sekalipun. Begitu uniknya
sehingga sebenarnya masing-masing orang adalah Very Special Limited Edition. Bagaimana
kita tahu keunikan kita? Apa yang berbeda dan unik antara satu manusia dengan lainnya?
Jawabannya adalah sifat atau personality.
Analogi dengan mobil yang memiliki fitur (rancangan) tertentu agar memberi manfaat
tertentu. Demikian juga dengan rancangan atau bentuk rupa manusia yang sangat beragam.
Bisa dipastikan memiliki manfaat yang berbeda-beda. Di samping berbeda dalam warna kulit,
bentuk wajah, rambut, tinggi, bentuk sidik jari, dan lain sebagainya, ada fitur yang unik lain
yang kita miliki dan berbeda satu sama lainnya. Fitur ini terutama berhubungan dengan sifat
atau personality. Lebih lanjut, personality yang dimaksud disini adalah personality yang
bermanfaat atau personality yang produktif. Personality yang produktif inilah yang selanjutnya
disebut dengan BAKAT.
Bakat dalam arti luas merupakan potensi diri. Potensi yang dimiliki oleh setiap manusia
merupakan pemberian Tuhan yang paling berharga, namun sering kita melupakannya. Sudah
sejauhmana kita mengenalinya? Setiap manusia memiliki potensi-potensi baik berupa
keterbatasan maupun kelebihan. Namun umumnya manusia terkungkung untuk mengatasi keterbatasan-keterbatasan pada dirinya dibandingkan mengembangkan potensi kekuatan
yang dimilikinya. Banyak manusia yang tumbuh, berkembang dan menjadi ahli akan apa yang
menjadi keterbatasannya sedangkan apa yang menjadi potensi kekuatannya tetap tertidur
dalam dirinya dan bahkan terabaikan. Kecenderungan ini muncul karena adanya pemikiran
bahwa untuk menjadi pribadi yang sukses maka tidak boleh memiliki kelemahan. Pada
esensinya memiliki kelemahan adalah hal yang wajar mengingat tidak ada manusia yang
sempurna di dunia ini. Hal utama yang perlu diingat adalah bahwa setiap manusia pasti
memiliki kelebihan, suatu kekuatan unik yang berbeda dengan yang lain dan semuanya harus
diawali dengan penemuan diri.
Ada beberapa cara untuk menemukan potensi bakat dan kekuatan kita, diantaranya melalui:
1. Asesmen Talents Mapping (TM).
 Menggali sifat produktif (bakat) seseorang.
 Menginterpretasikan kekuatan terkait peran melalui bakat dominan.
 Berupa self-assessment yang di dalamnya memiliki 170 pernyataan.
2. Asesmen Personal Strength Statement (PSS).
 Menggali pengakuan atas kegiatan produktif.
 Merupakan gambaran kemampuan/kompetensi dan minat terhadap aktivitas.
 Berupa self-assessment yang di dalamnya memiliki 114 aktivitas, yang terdiri atas 99
klaster yang terkait dengan peran dan 15 klaster yang terkait dengan bidang.
3. Strength Typology (ST-30).
 Tercapat sebagai cara paling cepat dalam menemukan diri.
 Merupakan gambaran kemampuan/kompetensi dan minat terhadap peran.
 Memiliki 30 tipologi manusia yang terkait dengan kekuatan yang produktif.
 Sebagai personal brand atau self-awareness bagi seseorang.
Di samping berguna untuk mengenali potensi pribadi, ketiga asesmen di atas dapat dijadikan
sebagai alat (tools) untuk beberapa kepentingan baik untuk pribadi, kelompok, organisasi,
atau perusahaan. Beberapa manfaat bagi perorangan seperti untuk pemilihan karir, jurusan
pendidikan atau profesi; ataupun organisasi atau perusahaan seperti untuk rekrutmen atau
seleksi, counseling, penempatan jabatan atau promosi, pembentukan kelompok kerja (team
building), pengembangan (development), pelatihan (training), career planning, dan
performance management.

Jangan lupa kunjungi juga Khalivah Learning Center

Artikel terbaru disini
Atau di SharingMotivasi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages